Sabtu, 06 November 2010

Bagaimana Mengurangi Penderitaan Mental?

Ven. Dr. K. Sri Dhammananda 


www.google.com
Saat suatu kesulitan dan masalah muncul, teguhkanlah pikiran untuk mengurangi penderitaan mentalmu. Pertama, engkau harus mengerti sifat dasar dari dunia dimana engkau hidup. Engkau tidak dapat mengharapkan segala hal di dunia ini sempurna dan berjalan lancar. Keadaan dunia tidak selalu berpihak kepadamu. Tidak ada dunia atau hidup tanpa masalah. Fenomena alam seperti sinar matahari, hujan, angin dan sinar  rembulan, adalah baik dan berguna bagi banyak orang, tetapi tetap saja hal-hal ini dapat menjadi masalah bagi banyak orang lain. Tidak ada hal sepenuhnya baik atau sepenuhnya buruk di dunia ini karena apa yang diterima baik oleh sebagian orang dapat saja dibenci oleh sebagian lainnya. Maka, yang ada kita menilai sesuatu yang baik atau buruk sesuai dengan kebutuhan kita. Tak ada hal baik atau buruk dari sananya.

Jika engkau memiliki keinginan yang kuat atas keberadaan dan kenikmatan dirimu, engkau harus membayar harganya, yaitu penderitaan mental karena engkau hidup dengan pandangan yang salah mengenai dunia. Pemikian yang penuh impian, usaha mencari keabadian dan kemelekatan ke-aku-an (ego) hanya membutakan pikiran. Keinginan yang tidak terpenuhi membuahkan pertengkaran, perselisihan, kegagalan komunikasi, ketakutan, kekhawatiran, kesepian dan kegelisahan. Tak ada yang gratis di dunia ini.

Jika engkau berniat untuk mengurangi penderitaan mentalmu, engkau harus memadamkan keinginanmu yang egois. Dalam perjalanan hidup, engkau harus memilih satu antara dua pilihan. Engkau dapat memilih mengembangkan kerohanianmu untuk mengalahkan tekanan hidup keduniawian, atau engkau dapat tenggelam dalam kesenangan duniawi dengan segala masalahnya.
Satu cara untuk membebaskanmu dari penderitaan mental yang terus terjadi adalah mengerti tingkat penderitaan dan kesulitanmu sendiri dibandingkan yang dialami orang lain. Jika engkau merasa tidak bahagia, engkau merasa bahwa dunia memusihimu. Engkau berpikir bahwa segala-sesuatu di sekelilingmu akan runtuh. Tetapi jika engkau mengamati segala hal disekelilingmu dan menghitung keberuntunganmu, engkau akan terkejut mendapatkan bahwa engkau akan jauh lebih beruntung dari banyak orang lain.

Engkau mungkin pernah mendengar sebuah pepatah yang bunyinya demikian; "saya mengeluh karena tidak memiliki sepatu sampai saya bertemu seseorang yang bahkan tidak memiliki kaki." Singkatnya, engkau telah membesar-besarkan kesulitan dan masalahmu. Masalah tidak dapat dihindari. Engkau harus berusaha memecahkannya dan bukannya merasa khawatir dan menciptakan keresahan mental di dalam dirimu. Ada pepatah Cina mengatakan sebagai berikut:

"Jika ada masalah besar, cobalah membuatnya menjadi masalah kecil. Jika ada masalah kecil, cobalah membuatnya menjadi tidak ada" 

Satu lagi caramu untuk mengurangi masalahmu adalah dengan melihat ke belakang, apa yang telah engkau lalui sebelumnya, dalam keadaan yang hampir sama atau bahkan lebih buruk; dan bagaimana engkau telah berhasil menguatkan dirimu melalui kesabaran, inisiatif dan usaha, untuk kemudian mengatasi kesulitan yang pada mulanya tampak tak mungkin diselesaikan. Dengan melakukan hal ini, engkau tidak membiarkan masalahmu yang sekarang "menenggelamkan dirimu." Sebaliknya, dengan memandang kehidupan dari sudut pandang yang baru, engkau akan berhasil mengatasi apapun yang engkau hadapi sekarang.
Engkau harus menyadari bahwa engkau telah melalui keadaan yang lebih buruk sebelumnya dan engkau dapat menghadapinya lagi dengan baik, terjadilah apa yang harus terjadi. Dengan pola pikir yang seperti ini, rasa percaya dirimu akan segera pulih dan demikian keadaanmu akan lebih baik untuk mengatasi apapun masalah yang akan terjadi.

Jika engkau menghadapi masalah, pastilah ada jalan keluar. Mengapa harus khawatir? Sebaliknya, bahkan jika tidak ada jalan keluar dari masalahmu, kenapa harus khawatir? Sebab rasa khawatirmu tidak akan membantu menyelesaikan masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar